Fakta Medis dan Pandangan Islam Tentang Donor Darah

Chirstiano Ronaldo atau yang juga dikenal dengan panggilan CR7 adalah atlit sepakbola yang memiliki pantangan yang jarang dimiliki oleh pesepak bola lainnya. Selain pantang akan alkohol dan rokok, CR7 juga pantang akan tato. Ya, CR7 tidak ingin merajah tubuhnya dengan tato hanya karena satu alasan yang cukup membuat kita simpatik. Dia mengabaikan tato supaya dia dapat terus mendonorkan darahnya kepada yang membutuhkan. Dalam kurun waktu 6 tahun ini, Ronaldo memang rutin mendonorkan darahnya, karena menurut dirinya mendonorkan darahnya itu dapat menyelamatkan banyak nyawa di dunia.

Bicara mengenai donor darah, sebenarnya apa manfaat dari donor darah bagi kehidupan kita? Selain bermanfaat bagi orang lain, mendonorkan darah juga memiliki manfaatnya tersendiri bagi tubuh si pendonor. Apabila rutin mendonorkan darah setiap 3 bulan sekali, makan pendonor secara otomatis akan mendapatkan kesehatan secara Cuma-Cuma. Dan hal ini sama halnya seperti cek up rutin sehingga kesehatan kita pun selalu terjaga.

Fakta Medis dan Pandangan Islam Tentang Donor Darah.

Tahukah kamu bahwa mendonorkan darah ternyata dapat menyehatkan jantung. menurut pembuktian secara ilmiah dari American Journal of Epidemiology pendonor darah memiliki kemungkinan lebih rendah terkena serangan jantung dan menderita jenis penyakit kardiopaskular.

Jika kita mendonorkan darah, maka sel-sel darah kita akan melakukan pembaharuan dalam waktu 48 jam dan semua sel darah merah yang hilang akan benar-benar diganti dalam waktu 4 sampai 8 minggu dengan sel-sel darah merah yang baru. Proses pembentukan darah merah ini tentu akan membantu tubuh kita menajdi tetap sehat dan bekerjapun menjadi lebih efisien serta produktif.

Hampir semua orang tentu ingin membakar kalori dengan cara yang mudah dan tidak merepotkan bukan? Ya, menurut University of California San Diego, dengan mendonorkan darah ternyata dapat membakar sekitar 650 kalori/500 ml darah. Pendonor darah yang rutin menyumbangkan, dapat kehilangan sejumlah besar berat badan, namun cara seperti ini rasanya kurang tepat jika dipakai untuk program penurunan berat badan.

Mendonorkan darah seperti ini sebenarnya adalah amalan yang mulia. Karena berarti kita sama saja kita memelihara kehidupan manusia.

Allah SWT berfirman:
Dan barang siapa yang memlihara kehidupan seorang manusia maka seolah-olah dia telah memeliahra kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al-Maidah:32)

Lalu, pernahkah kamu bertanya-tanya apa mendonorkan darah sama halnya dengan mendonorkan ASI? Dan apakah orang yang kita donorkan itu akan menjadi mahram kita? Nah, ada sebagian pemahaman yang salah tentang transfusi darah. Karena mengiaskan bahwa ASI itu adalah campuran darah dengan susu. Meskipun ASI itu asalnya adalah darah, namun sebenarnya itu adalah dua hal yang berbeda.

Rasulullah SAW. bersabda:
Persusuan itu menyebabkan adanya hubungan mahram dama seperti keturunan.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Sebuah fatwa menyebutkan bahwa kiasan tersebut kurang benar karena darah itu tidak mengeyangkan sebagaimana ASI yang diberikan kepada bayi. Jadi sebaiknya pemikiran transfusi darah sama ASI dihilangkan saja.

Tentu berbuat baik pada orang harus tulus dan ikhlas. Namun bagaimana jika kita memberikan atau menerima darah dari orang kafir? Dalam islam, semua umat Rasulullah SAW diajarkan untuk tidak berlaku dzhalim dengan orang kafir sekalipun. Islam memperbolehkan untuk membantu dan bermuamalah dengan orang kafir.

Allah SWT berfirman:

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik atau berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)