Keteladanan Imam Syafi'i

Dia adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al Muthalib bin Abdi Manaf bin Qushai Al Qurasyi Al Mathalib Asy Syafi'i Al Hijazi Al Makki, anak paman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang bertemu silsilahnya dengan Rasulullah pada Abu Manaf.

   
Bahr bin Nashr berkata, "Di masa Imam Asy Syafi'i, aku belu pernah melihat dan mendengar ada orang yang bertaqwa dan wira'i melebihi Imam Syafi'i. Begitu juga aku belum pernah mendengarkan ada orang yang melantunkan Al Qur'an dengan suara yang lebih bagus darinya."


Al Husain Al Karabisi berkata, "Aku bermalam bersama Asy Syafi'i selama 80 malam, dia selalu shalat sekitar sepertiga malam. Dalam shalatnya, aku juga tidak pernah melihatnya membaca Al Qur'an kurang dari 80 ayat, kalau pun lebih tidak lebih dari 100 ayat, ketika membaca ayat yang berisi rahmat, maka ia selalu berdoa untuk dirinya dan orang mukmin semuanya.

Dan ketika membaca ayat yang berisi adzab, maka Ia selalu memohon perlindungan dari Allah untuk dirinya dan orang mukin semuanya. Kalau aku perhatikan, maka seolah rasa takut dan penuh harap berkumpul dan bersatu menjadi satu dalam dirinya.

Imam Asy Syafi'i adalah orang yang pertama kali yang berkarya dalam bidang Ushul Al Fiqh dan ahkam Al Qur'an. Para ulama dan cendekia terkemuka dan mengkaji karya karya Imam Asy Syafi'i dan mengambil manfaat darinya. Dan beliau juga pandai dalam bersyair dan berkata mutiara, seperti:
  1. Ilmu bukanlah sesuatu yang dihafal, tetapi ilmu adalah sesuatu yang ada manfaatnya,
  2. Barangsiapa yang membenarkan ajaran Allah, maka ia akan selamat. Barangsiapa memerhatikan agamanya, maka ia akan selamat dari hinaan. Barangsiapa zuhud dari dunia, maka hatinya akan ditenangkan oleh Allah dengan memperlihatkan padanya balasan yang baik.