Lima kali sehari
milyaran umat muslim dari seluruh penjuru dunia bersujud dan mengarahkan
dirinya pada satu titik yakni Ka’bah. Walaupun Ka’bah begitu dekat dengan
kehidupan umat muslim namun tak banyak yang mengetahui tentang bagaimana sejarah Ka’bah didirikan
dan mengapa Ka’bah dijadikan kiblat seluruh umat muslim dunia.
Mungkin diantara
kita masih banyak yang menyangka jika Ka’bah sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim
As. namun sebenarnya tempat ibadah pertama yang ada di muka bumi ini telah ada
sejak 2000 tahun sebelum zaman nabi Adam As. diturunkan. Lantas siapakah yang
membangun Ka’bah untuk pertama kalinya?
Para sejarahwan
islam dan ahli tafsir berpendapat, jika Ka’bah pertama kali dibangun oleh para
malaikat atas perintah Allah SWT. Menurut riwayat Akbar Makkah Muhammad Al
Ardzaki, kala itu para malaikat membangun tempat ibadah Baitul Makmur di bawah
Arsy untuk Thawaf. Namun saking banyaknya jumlah malaikat, Allah SWT
memerintahkan kepada malaikat membangun Ka’bah di bumi yang sama persis seperti
yang ada di Baitul Makmur, termasuk soal bentuk, ukuran dan titik berdirinya
yang sejajar dengan Arsy.
Atiq bin Aid
menggambarkan bahwa malaikat Jibril memukulkan sayapnya ke bumi kemudian
munculah pondasi yang mirip dengan tempat thawafnya para malaiakt di Baitul
Makmur.
Pondasi itu
menancap kokoh ke bumi kemudian para malaikat melemparkan batu-batu besar
sebagai pondasi yang beratnya tidak akan sanggup dipikul oleh 30 orang
sekalipun. Setelah itu barulah manusia diciptakan. Dan nabi Adam As. sebagai
manusia pertama yang menginjakan kakinya di permukaan bumi mulai melaksanakan
thawaf dan meronasi Ka’bah seraya memohon ampun kepada Allah SWT. ini artinya
Ka’bah menjadi rumah ibadah umat manusia yang ada di bumi seperti yang
difirmankan Allah SWT.
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk
beribadah manusia ialah baitullah yang di bakkah (Mekkah), yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi penduduk semesta alam.” (QS. Al
Imran:96)
Selang waktu
berlalu, Allah Sang Penentu Segalanya mengingatkan manusia dengan menghancurkan
Ka’bah saat terjadi banjir bandang pada zaman Nabi Nuh As. hingga tibalah pada
zaman Nabi Ibrahim As. yang kembali membangun dan mendirikan Baitullah Ka’bah
yang letaknya sama persis di tempat Ka’bah sebelumnya berdiri.
Berdua dengan
putranya Ismail, nabi Ibrahim mulai membangun Ka’bah dari bebatuan dari bukit
Hira Qubais dan tempat-tempat lainnya pada tahun 1500 SM. Kala itu bangunan
Ka’bah masih sangat sederhana. Tingginya 4,5 meter, panjanganya kurang dari 16
meter, dan lebarnya sekitar 10 meter. Nabi Ibrahim As. tidak membuat atap di
atas Ka’bah dan dua buah pintu yang
masih tak menggunakan daun pintu. Di utaranya terdapat bagian sebagai kandang
kambing untuk anaknya Ismail yaitu yang disebut dengan hijir.
Selain itu, barulah
malaikat Jibril turun dengan batu hajar aswad yang kemudian diletakan nabi
Ibrahim disalah satu celah bangunan Ka’bah. Setelah dibangun Allah SWT. lalu
memerintahkan nabi Ibrahim As. untuk menyuruh umat manusia berziarah ke Ka’bah.
Dari sinilah awal mula ibadah akbar umat muslim ibadah haji dimulai.
Sepeninggal nabi
Ibrahim, Ka’bah dijadikan tempat pemujaan bagi bangsa Arab penyembah berhala.
Mereka meletakan berhala-berhala tersebut mengelilingi Ka’bah seperti hubal,
latta dan Uzza. Namun ketika memasuki zaman Rasulullah SAW. Ka’bah dibersihkan
dari segala macam pernak-pernik berhala. Ka’bah yang kembali mengalami
kehancuran akibat diterjang banjir kembali direnovasi oleh Rasulullah SAW.
berserta kabilah-kabilah Qurais. Pintu Ka’bah yang tadinya dua dibuat menjadi satu
pintu. Lalu bagian atas yang semula terbuka kemudian diberi atap. Tinggi
bangunan Ka’bah pun ditambah dua kali lipat atau 9 meter.
Setelah Rasulullah
wafat, di bawah kepemimpinan Ibnu Jubair, Ka’bah kembali direnovasi sesuai
dengan apa yang pernah Rasulullah cita-citakan yaitu dengan memperlebar dan
meninggikannya hingga 13,5 meter. Dan kembali direnovasi pada masa kepemimpinan
Sultan Al Murad Khan Al Utsmani tahun 1400 H (1630M) yang bangunnya bisa
disaksikan hingga saat ini.