Benarkah umat isalm
hanya berumur 1500 tahun? Tentu dari kita akan tercengang pernyataan tersebut.
Bagaimana tidak, jika pernyataan mengenai umur umat islam hanya 1500 tahun
benar hingga jika dihitung sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW tepatnya pada
tahun 13 sebelum Hijriyah hingga tahun ini yaitu 1437 Hijriyah, berarti usia
umat islam tinggal 51 tahun lagi. Angka tersebut bisa kita peroleh dari
perhitungan berikut:
Tahun ini yaitu
1437 Hijiriyah ditambah tahun 13 sebelum Hijriyah saat diutusnya Rasulullah
SAW, kita dapat angka 1449. Lalu jumlah tersebut kita kurangi dengan prediksi
usia umat islam yang hanya 1500, berarti hasilnya adalah 51 tahun.
Pernyataan mengenai
usia umat islam yang hanya 1500 tahun ditulis dalam buku Huru Hara Akhir Zaman karya Amin Muhammad Jamaludin. Lalu, benarkah
pernyataan tersebut? Darimanakah sang penulis mengetahui hal ini? Siapakah
sebenarnya Amin M. Jamaludin?
Sebenarnya yang
jadi masalah paling mendasar adalah darimana datangnya angka tahun 1430
Hijriyah sebagai tahun kemunculan Al Imam Mahdi dan darimana pula 1500 tahun
dikatakan sebagai usia umat islam.
Menurut buka yang
sudah disebutkan diatas, angka-angka tersebut didapat dari hadist Rasulullah
SAW dan diyakini oleh penulisanya sebagai hadist yang sahih dan bisa diterima.
Tidak hanya itu, di dalam buku itu juga disebutkan hadist lain yang menyatakan
bahwa pada malam jumat diakhir jaman akan terjadi suara yang sangat keras.
Maksud dari hadits tersebut adalah, pada malam jumat dibulan ramadhan akan
muncul gemuruh suara yang khas dimana suara itu dihasilkan oleh gempa bumi yang
terjadi pada saat hari kiamat. saking dhasyatnya suara gemuruh tersebut hingga
membuat orang-orang terbangun dari tidurnya. Namun sanad dan riwayat hadist
tersebut tidak diketahui dengan jelas. Wallahua’alam bishawab.
Lalu, bagaimana
hukum hadist-hadist yang digunakan dalam buku tersebut? Apakah sang penulis
banyak menggunakan hadist kuat ataukah justru hadist yang lemah?
Topik-topik besar
dalam buku ini memang berasal dari hadist-hadist shahih. Seperti topik ihwal
Imam Mahdi, bendera hitam, dan tentara yang dibenamkan. Namun demikian,
penulisa juga menggunakan riwayat-riwayat dhoif (lemah). Sehingga sulit rasanya
menggunakan buku ini sebagai dasar akidah. Dan para ahli hadist pun menentang
keshahihan hadist dalam buku tersebut apalagi mengenai Huru Hara menjelang Hari
Kiamat termasuk dalam akidah. Maka haram hukumnya menggunakan riwayat itu
sebagai dasar rujukan.
Rasulullah
bersabda:
“siapa yang berdusta tentang aku secara sengaja, maka
hendaklah dia menyiapkan tempat duduknya di neraka.”
(HR Muttafaqun ‘Alaih)
Kita sering
menerima broadcast tentang hadist yang pasti kebenarannya, maka dari itu, jika
memang hadist yang terdapat dalam hadist tersebut belum shahih kita jangan
pernah mengirimkan atau meneruskan hadist tersebut kepada orang lain. seperti
dalam hadist Rasulullah di atas, barangsiapa yang menyebarkan hadist palsu maka
neraka hukumnya.
Dan seperti yang
kita ketahui, hari akhir atau kiamat adalah permasalahan ghaib. Apalagi umur
manusia tidak ada yang tahu kapan orang-orang yang bernyawa akan dipanggil
mengahadap sang khaliq.
Rasulullah
bersabda:
“ Allah SWT menggenggam bumi pada hari kiamat,
Allah melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah berkata: ‘Aku lah
sang Raja, manakah para raja yang dahulu berkuasa di bumi?” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Ya, dengan
membaca tanda-tanda akhir jaman memang
tidak semestinya menumbuhkan sikap malas beramal. Karena setiap muslim
diwajibkan beramal dan bukan menunggu, termasuk menunggu kedatangan Al Mahdi.
Rasulullah
bersabda:
“Kendatipun kiamat akan terjadi, sedang di tangan
seseorang dari kalian ada benih kurma,.. maka jika mampu menanam sebelum Kiamat
meletus, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Bukhari)
1 komentar:
Ilmu yg sangat bermanfaat. Izin share ya