Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah


Setelah daulah Umayyah runtuh, berdirilah daulah bani Abbasiyah dengan khalifah pertamanya Abu Abbas yang bergelar As Shaffah (Penumpah Darah). Masa Abbasiyah merupakan zaman keemasan Islam. Pada zaman ini Islam mengalami masa kejayaan dan mencapai puncak kemuliaan, baik dari segi kekayaan, kekuasaan dan lebih lebih dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya menghasilkan karya karya tokoh tokoh besar dalam berbagai bidang.
Berikut ini ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah:

1). Ilmu Tafsir
Pada masa Dinasti Abbasiyah, perkembangan tafsir sangat pesat. Masa itu diawali dengan munculnya Mufasirin yang terkenal dari golongan tabiit-tabiin. Antara lain Safyan bin Uyainah, Wakil Al-Jarrah, Syu'bah Al-Hujjaj, dan Zaid bin Harun. Mereka itu merupakan perintis bagi Abu Ja'far Muhammad At-Tabari. Kemudian beliau menulis Kitab Tafsir diberi nama Jami' al-Bayan fi Tafsir Al-Qur'an, yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir at-Tabari. 
Setelah at-Tabari, lahir penafsiran dalam berbagai aliran dan pendapat. Tafsir itu bercampur dengan pendapat pribadi para Mufasirin. Dalam perkembangan selanjutnya ada tafsir yang menitikberatkan pembahasan pada masalah tertentu. Tafsir yang demikian itu disebut tafsir maudu'i, artinya tafsir tematis. Pada masa itu juga ada tafsir dengan pendekatan ilmu pengetahuan, yang disebut tafsir al-ilmi. Selain tafsir tersebut, masih banyak ulama tafsir yang lain, diantaranya adalah Fakhrudin ar-Razi, karyanya dalam tafsir berjudul Mafatih Al-Gai; Az-Makhsyari, karyanya yang terkenal berjudul Al-Kasyaf Al-Haqaiq At-Tanzil wa Uyun Al-Aqawil (Penyingkap tabir hakikat wahyu dan mata air hikmah). 

2). Ilmu Hadits
Hadits  adalah perkataan, perbuatan, ketetapan, dan diamnya Nabi Muhammad Saw. Hadits berkembang sejak Nabi Muhammad Saw. melalui para sahabat kepada sahabat yang lain, tabiin dan tabiit-tabiin, hingga kaum muslimin. Upaya pengelompokan hadits diawali oleh Ishaq bin Rawaih, kemudian dilanjutkan oleh Imam al Bukhari dan Imam Muslim. Kemudian mereka menulis hadits shahih yang kemudian dikenal dengan Shahih Al Bukhari, dan Shahih Muslim. Ulama hadits lainnya adalah Abu Dawud, At-Tirmizi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah. Mereka masing masing menulis kitab sunan. Dua kitab shahih dan empat kitab sunan itu terkenal dengan sebutan Kutubus-Sittah. 
Keenam Ulama Hadits terkenal dengan kitab kitabnya adalah sebagai berikut.

a). Imam Bukhari kitab hadits susunannya berjudul "Shahih Bukhari"
b). Imam Muslim kitab hadits susunannya berjudul "Shahih Muslim"
c). Ibnu Majah kitab hadits susunannya berjudul "Sunan Ibnu Majah"
d). Abu Dawud kitab hadits susunannya berjudul "Sunan Abu Dawud"
e). At-Tirmidzi kitab hadits susunannya berjudul "Sunan At-Tirmidzi"
f). An-Nasa'i kitab hadits susunannya berjudul "Sunan An-Nasa'i"

3). Ilmu Kalam
Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang kepercayaan (aqidah). Ilmu kalam biasa disebut Ilmu tauhid, Ilmu usuludin, atau Ilmu akaid. Para pelopor ilmu kalam antara lain Abu Hasan Al-Asy'ari (260-324 H) dan Abu Hamid Al-Ghazali (450-505 H).

4). Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan cara cara menyucikan diri, meningkatkan akhlak, dan membangun kehidupan jasmani serta rohani untuk mencapai kebahagiaan abadi. Pada masa Dinasti Abbasiyah, Ilmu tasawuf juga berkembang. Tokoh yang ahli dalam bidang tasawuf antara lain; Al-Haris Ibnu Asad Al-Muhasibi, hasil karya beliau yang terkenal adalah kitab Ar-Ri'ayat li Huquqilillah, yang menguraikan tentang hak Allah Swt; Kitab Al-Wasaya, yang menguraikan tentang hidup zuhud, dari kitab At-Tawahum, yang menguraikan tentang mati di hari kiamat. Ada juga Zannun Al-Misri, Abu Yazid al-Bistami, Abu Qasim Al-Qusyairi, dan Abu Hamid al-Gazali.

5). Ilmu Fiqih
Ilmu fiqih adalah ilmu yang mempelajari hukum Islam. Pada masa Dinasti Abbasiyah, Ilmu fiqih juga mengalami perkembangan pesat. Hal itu terjadi karena para tabiin sudah meletakkan dasar dasar ilmu fiqih. Hal itu ditandai dengan mujadalah (dialogis) antara ahlur-ra'yi dan ahlul-hadis. Mujadalah itu berada di kala ahlur-Ra'yi dapat dianggap sebagai salah satu cara dalam menetapkan hukum fiqih melalui batasan batasan yang dibuat oleh Ahlur-Ra'yi. Pada masa itu juga ditandai dengan munculnya empat imam mazhab fiqih, yaitu Ima Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Hambali. 

Itulah Sedikit ulasan tentang Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Terimakasih Semoga Bermanfaat