Dua Malaikat Mulia yang Ada dalam Diri Manusia

Sebagai seorang mulim, kita pasti percaya bahwa dalam diri kita terdapat dua malaikat yang bertugas mencatat semua amal perbuatan maupun ucapan untuk dilaporlkan kepada Allah SWT. Dan buku catatan malaikat itulah yang nantinya akan menentukan dimana tempat kita dilakhirat kelak. Jika banyak perbuatan baik yang kita lakukan, maka surgalah ganjarannya. Namun jika perbuatan buruk yang banyak kita kerjakan, maka neraka lah tempat kita kelak.

Siapakan malaikat yang ditugaskan Allah SWT untuk mencatat perbuatan manusia? Dan bagaimana caranya malaikat tersebut menjalankan tugasnya? Berikut penjelasannya.

Kebanyakan orang mengetahui bahwa malaikat yang bertugas mencatat amalan yang dilakukan manusia adalah malaikat Roqib dan Atid. Namun ternyata Roqib dan Atid bukanlah nama malaikat, namun itu menunjukan sifat malaikat tersebut. Dalam tafsir Al jalalain disebutkan bahwa Roqib adalah malaikat yang sifatnya selalu mengawasi, sedangkan Atid adalah yang sifatnya selalu hadir disisi manusia. Allah SWT berfirman:

“(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapakannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18)

Dua Malaikat Mulia yang Ada dalam Diri Manusia


Ayat tersebut menegaskan adanya malaikat yang mencatat amalan manusia. Ya, yang diucapkan oleh manusia pasti dicatat oleh malaikat yang selalu dekat dan selalu hadir. Malaikat tersebut tidaklah meninggalkan satu katapun kecuali akan dicatat. Namun dalam hal ini, para ulama berselisih pendapat apakah yang dicatat seluruh ucapan. Al Hasan Al Basri dan Katadah mengatakan bahwa seluruh ucapan dicatat. Baik kebaikan maupun keburukan dan ucapan yang sifatnya mubah. Sedangkan Ibnu Abbas berpendepat bahwa yang dicatat adalah ucapan yang bernilai pahala dan dosa. Namun, ayat di atas menjelaskan bahwa yang dicatat bukan hanya ucapan yang bernilai pahala dan dosa saja.

Imam Ahmad berkata bahwa: “malaikat akan mencatat segala sesuatu sampai keluh kesah yang diucapkan manusia ketika sakit.” Oleh karena itu Imam Ahmad tidak pernah berkeluh kesah ketika sakit sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Al Hasan Al Basri membaca ayat yang artinya:

“(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri, lalu ia berkata, Wahai manusia, telah dibentangkan padamu catatan amalan. Di sisi kalian ada dua malaikat yang mulia yang satunya berada di sisi kanan, yang lainnya di sisi kiri. Yang berada di sisi kanan, itulah yang mencatatat amalan kebaikan. Sedangkan yang berada di sisi kiri, itulah yang mencatat amalan kejelekan. Jadi beramallah semaumu. Baik sedikit maupun banyak, semuanya akan dicatat dalam catatan amalanmu. Dan itu akan bersamamu di lehermu hingga engkau di kubur sampai engkau keluar untuk dihisab pada hari kiamat.”

Allah SWT. berfirman:
“Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.” (QS. Al Isra’: 13-14)

Demikianlah dua malaikat yang ada dalam diri manusia. Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa setiap tindakan kita akan diawasi oleh dua malaikat yang bertugas mencatat amalan baik dan buruk. Maka jika memahami hal itu, semestinya kita semakin serius untuk beramal kebaikan dan berusaha menjauhi kejelekan dimanapun kita berada. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk berbuat baik dan menjauhi segala perbuatan buruk. Amin.


2 komentar

Author
avatar
Balas
Author
avatar
Balas